Feeds:
Posts
Comments

Banyak Band-Band baru bermunculan dengan genre music yang diusung oleh mereka sendiri-sendiri.

Seperti halnya Band yang baru Muncul ini ” The Goliath “, yang terdiri atas 6 personil ( 2 gitar, 1 drum, 1 keyboard, 1 bass, 1 vokal ).

Mereka mengatakan bahwa mereka mengusung genre music ” pop go mainstream ” dengan lagu andalan mereka yaitu ” Masih Disini Masih Denganmu “.

Lagu tersebut mungkin pada bagian reffrain terdengar seperti salah satu lagu Duo Pasto ” tetapi wajar lah kan notasi musik kan hanya sedikit jadi klo kdengeran agak sama ya bisa dianggap lumrah….

Music yang ringan dan enak di kuping membuat pendengar pasti langsung akan teringat kan lagu tersebut…

klo mao denger lagunyanya kyk gmn dan pengen punya langsung ja klik disini

BARAT VS TIMUR

Sebelum kita mulai penjelasan mengenai hal ini, mari kita sedikit Flashback ke awal dibuatnya animasi.

SEJARAH ANIMASI

Animasi adalah gambar yang diolah sehingga dapat bergerak. Animasi mulai berkembang pada abad ke 18 di Amerika. Saat itu dikenal istilah teknik Stop Motion Animation yang diciptakan oleh J. Stuart Blackton. Teknik ini menggunakan gambar diam dan frame yang digabung menjadi satu sehingga seolah-olah gambar tersebut bergerak, tetapi teknik ini sangat sulit dan membutuhkan waktu serta biaya yang tidak sedikit. Contoh film animasi yang menggunakan teknik Stop Motion Animation adalah The Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906).

Semakin berkembangnya teknologi komputer mengakibatkan semakin berkembang pula teknik animasi yang dapat dibuat menggunakan komputer, diantaranya animasi 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D figur animasi dibuat dan diedit menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics, sedangkan pada 3D figur dibuat lebih kompleks dengan berbagai efek seperti efek pencahayaan, air dan api, dll.

Tokoh yang banyak menghasilkan film animasi yang terkenal adalah Walt Disney, dengan karya-karyanya diantaranya Mickey Mouse, Pinokio, Snow White, Donald Duck, dll. Mickey Mouse adalah film animasi bersuara pertama yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928.

Di asia juga mulai berkembang film animasi, misalnya di Jepang yang telah mengembangkan film animasi sejak tahun 1913 dimana pada waktu itu dilakukan First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro. Jepang banyak mengadopsi teknik-teknik pembuatan animasi dari Amerika, tetapi seiring perkembangan selanjutnya Jepang menciptakan ciri khas dari animasinya sendiri yang lebih dikenal dengan nama anime. Perbedaan diantara animasi produksi Amerika dengan Jepang adalah, animasi Amerika menggunakan teknologi yang canggih, sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik, lebih mengutamakan mistik, sejarah dan relasi antar karakter dari segi alur cerita, sedangkan dari segi animasi, Jepang lebih banyak menggunakan teknik still animation, tetapi beberapa produsen anime berusaha meningkatkan kualitas dari teknik animasi mereka.

Anime terdiri dari beberapa tipe yaitu Movie, TV Series dan OAV/OAD (Original Anime Video/DVD). Movie adalah anime berdurasi panjang dan tidak mempunyai banyak seri. TV Series adalah anime yang ditayangkan berseri di televisi, dengan durasi yang bervariasi antara 5-26 menit, dan mempunyai episode berkisar antara 10-26-150 bahkan ada yang sampai 400 episode lebih, contohnya Rurouni Kenshin (Samurai X). OAAV/OAD adalah anime yang dijual pertama kali dalam bentuk VHS tape tetapi seiring perkembangan jaman menjadi dalam bentuk DVD, berdurasi lebih panjang atau sama dengan TV Series, tidak terikat oleh season dan tidak teratur waktu tayangnya, tidak mengikuti alur cerita yang ditayangkan di televisi, serta jumlah episode yang sangat beragam dari hanya sekedar 1 episode sampai 110 episode lebih.

ANIMASI AMERIKA

Banyak sekali contoh film animasi Amerika yang beredar dipasaran, diantaranya adalah film Finding Nemo yang dirilis pada 30 Mei 2003 di Kanada dan Amerika Serikat. Kartun ini diproduksi oleh Pixar dan menjadi kartun terlaris yang diproduksi serta berhasil mendapatkan penghargaan Academy Award.

Finding nemo
Finding nemo

Sutradara                    :  Andrew Stanton, Lee Unkrich

Produser                     :  Graham Walters

Penulis Cerita           :  Andrew Stanton
Skenario                     :  Andrew Stanton, Bob Peterson, David Reynolds

Pemeran                    :  Albert Brooks, Ellen DeGeneres, Alexander Gould, Willem Dafoe, Brad Garrett

Musik                      :   Thomas Newman, Robbie Williams, Antonio Carlos Jobim, Bob Bain, Bernard Herrmann

Sinematografi     :   Sharon Calahan, Jeremy Lasky

Penyunting          :  David Ian Salter

Distributor          :  Walt Disney Pictures

LANGKAH – LANGKAH TIM PIXAR DALAM PEMBUATAN ANIMASI :

  1. Pencetus ide di Pixar menjelaskan idenya kepada anggota tim pekerja yang lain untuk membuat animasi untuk mereka produksi. Tantangan terbesar adalah bagaimana cara agar para pendengar dapat mempercayai ide tersebut dan mendapatkan kemungkinan ide tersebut akan sukses.
  2. Selanjutnya dalam percobaan dibuatlah tulisan pendek yang meringkas ide utama dari suatu film. Kadang-kadang banyak tulisan dengan ide yang sama akan dikumpulkan dan dikembangkan untuk menemukan ide yang lebih baik lagi dengan segala kemungkinan yang terbuka luas, yang akan membantu perkembangan selanjutnya untuk para ahli gambar bertugas.
  3. Lalu dibuatlah jalan cerita yang dibuat dalam versi seperti buku komik dan disajikan sebagai perencanaan gerak dan percakapan. Dan setiap para ahli gambar tersebut mendapatkan sebuah acuan dimana dia harus membuat tampilan gambar, gerak, dan emosi dijadikan satu untuk mendapatkan hasil kasar dalam tampilan jalan cerita nantinya.
  4. Setelah itu tim pengisi suara pixar mengisi suara karakter – karakter animasi untuk menyocokkan dengan jalan cerita yang ada apabila sudah cocok baru para pengisi suara professional (asli) mengisi suara pada karakter yang ditempatkan untuk mereka baik dengan cara mereka perimprovisasi dan sebagainya.
  5. Lalu bagian editorial menyocokkan dengan segala macam data yang dia dapat baik itu suara, gambar, jalan cerita agar semua dapat menjadi selaras.
  6. Dan bagian artististik membuat bagaimana karakter itu sesuai dengan sifat mereka, baik dengan warna, tampilan, postur, dll
  7. Selanjutnya bagian pembuatan model karakter berdasarkan informasi dari bagian artistic mereka membuat agar karakter tersebut menjadi lebih hidup (3D) menggunakan komputer.
  8. Lalu bagian pembuatan model juga membuat set lokasi untuk animasi tersebut agar sesuai pula dengan jalan cerita dan juga agar animasi tersebut terlihat nyata.
  9. Menggabungkan tokoh dan set untuk penyesuaian jalan cerita dan juga memperhalus tampilan, memberikan efek pada animasi, dan tidak lupa untuk penempatan jatuhnya cahaya agar tampilan menjadi lebih baik lagi.
  10. Penyimpanan data untuk segala macam hal bentuk animasi baik itu warna, tampilan, set, karakter, dll.
  11. Dan untuk memberikan sentuhan terakhir diberikanlah sound effect, lagu, dan segala hal yang dapat membuat animasi tersebut menjadi lebih menarik lagi.

ANIMASI BELGIA

Tintin
Tintin

Selanjutnya adalah film animasi televisi Petualangan Tintin yang dibuat berdasarkan komik karangan George Remi (Hergé) pada tahun 1991 dan  merupakan film adaptasi terbaik dari buku komiknya.

Sutradara utama dari film ini adalah Stéphane Bernasconi, namun dalam pembuatannya, setiap bagiannya dibantu oleh sutradara Peter Hudecki, dan diproduseri oleh rumah produksi Ellipse dari Perancis, dan Nelvana dari Kanada, atas nama dari Yayasan Hergé.

Teknik dasar dalam pembuatan animasi dipakai dalam pembuatannya, hampir seluruh animasinya diambil langsung dari komik itu sendiri, hanya pada seri cerita “Perjalanan ke bulan” dan “Petualangan di Bulan” menggunanakan efek 3D itu dikarenakan unutuk menggambarkan roket yang dikendarai Tintin agar terlihat tampilan penuhnya sebuah roket, setiap bagian itu dicetak dan dicopy pada pita seluloid dan digabungkan dengan latar yang digunakan, Pemberian music, baik itu theme song, sound effect sudah digunakan.

ANIMASI JEPANG

Doraemon
Doraemon

Contoh animasi yang terkenal dari Jepang adalah Doraemon yang diadopsi dari komik karangan Fujiko F. Fujio sejak tahun 1970 dan dibagi ke dalam 45 buku yang dipublikasikan sejak tahun 1974 sampai 1996. Pada Desember 1969, manga Doraemon diterbitkan dalam 6 judul majalah bulanan anak-anak, dan pada tahun 1979 CoroCoro Comic diluncurkan sebagai majalah Doraemon. Animasi televisi Doraemon disutradarai oleh Tsutomu Shibayama dan dibuat oleh Shin-ei Animation, ditayangkan di stasiun TV Asahi.

Dalam cara pembuatan animasi manga kita membuat seluruh jalan cerita, gambar, gerakan dibuat secara satu persatu jadi nanti pada saat pembuatan animasi bergeraknya tinggal menyatukan seluruh

Sketsa manga
Sketsa manga

gambar – gambar menjadi satu yang hamper menjadi seperti efek stop motion animation tetapi sudah ditambahkan efek menggunakan komputer untuk menutupi kekurangan pada animasi tersebut agar lebih menarik (efek 3D). Pada tampilannya animasi manga itu sendiri pada pewarnaan layaknya seperti menggunakan pensil warna, dan sejenisnya.

Banyak pula dari manga itu sendiri berbagai tampilan gambar yang menunjukkan emosi mereka dan hal tersebut diterapkan dalam animasi bergerak mereka pula. Dan dari hal – hal tersebut itu yang memberikan ciri khas mereka sendiri dalam pembuatan animasi, dan memiliki tempat dihati para penggemarnya masing – masing.

ANIMASI INDONESIA

Di Indonesia sendiri animasi sudah ada dari lama tetapi lebih kecerita zaman – zaman kerajaan atau pula seperti pendekar – pendekar yang membela kebenaran, setelah itu hilang begitu saja seperti ditelan zaman. Tetapi di tahun 2009 ini Indonesia membuat terobosan dan mungkin bagi kami lebih terkesan berani, tetapi kalau tidak begitu kita tidak akan maju dalam dunia peranimasian yang sudah terlebih dahulu dimulai oleh Negara adidaya Amerika dan diikuti oleh Negara Jepang.

Animasi yang dimaksudkan  adalah “Meraih Mimpi” sebuah karya anak bangsa yang patut diacungi jempol.

Meraih mimpi
Meraih mimpi

Sutradara         :  Phil Mohamad Mitchell

Produser          :  Mike Wiluan

Penulis              :  Philip Stamp, Nia Dinata

Pemeran           :  Gita Gutawa, Patton Otlivio Latupeirissa, Uli Herdinansyah, Surya Saputra, Shanty, Cut Mini Theo, Indra Bekti, Jajang C. Noer

Distributor      :  Kalyana Shira Film

Film animasi ini dibandingkan dengan film-film animasi Barat dan Jepang masih memiliki banyak kekurangan baik dalam grafisnya, gerakannya, maupun penyelarasan suara dengan animasinya, akan tetapi hal ini dapat menjadi pemicu bagi para sinematografi untuk membuat film-film animasi yang jauh lebih baik dan semakin baik lagi agar Indonesia tidak hanya dipandang sebelah mata oleh dunia perfilman terutama animasi. Dilihat dari bentuk animasinya dapat dilihat pula bahwa budget dalam pembuatan animasi ini terbatas begitu pula dengan waktu pembuatan animasi ini (pendapat kami itu loh…). Untuk lebih jelas lagi tentang pembuatan animasi ini kami hanya baru tahu sedikit dikarenakan film ini baru saja ditayangkan di bioskop. Silahkan anda menyaksikan sendiri karya anak bangsa yang patut kita tiru dan kembangkan.

Terima kasih kepada :

http://www.id.wikipedia.org/

http://www.id.answers.yahoo.com/

http://bolehtau.wordpress.com/

http://3.bp.blogspot.com/

http://www.pixar.com/

Lebah Madu

tempat-tempat yang dibikin manusia,” kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An Nahl, 16:68-69)
Madu dihasilkan dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada kebutuhan lebah. Jelaslah bahwa minuman berkhasiat obat ini diciptakan agar bermanfaat bagi manusia.

Hampir semua orang tahu bahwa madu adalah sumber makanan penting bagi tubuh manusia, tetapi sedikit sekali manusia yang menyadari sifat-sifat luar biasa dari sang penghasilnya, yaitu lebah madu.

Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalah sari madu bunga (nektar), yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh karena itulah, lebah mencampur nektar yang mereka kumpulkan pada musim panas dengan cairan khusus yang dikeluarkan tubuh mereka. Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru -yaitu madu- dan menyimpannya untuk musim dingin mendatang.

Sungguh menarik untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama yang muncul pada benak kita adalah: mengapa lebah tidak menghentikan pembuatan dalam jumlah berlebih ini, yang tampaknya hanya membuang-buang waktu dan tenaga? Jawaban untuk pertanyaan ini tersembunyi dalam kata “wahyu [ilham]” yang telah diberikan kepada lebah, seperti disebutkan dalam ayat tadi.

Lebah menghasilkan madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan diri untuk melayani manusia; sama seperti ayam yang bertelur setidaknya sebutir setiap hari kendatipun tidak membutuhkannya dan sapi yang menghasilkan susu jauh melebihi kebutuhan anak-anaknya.

Pengaturan Yang Luar Biasa Dalam Sarang Lebah

Kehidupan lebah di sarang dan pembuatan madunya sangatlah menakjubkan. Tanpa membahas terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama “kehidupan masyarakat” lebah. Lebah harus melaksanakan banyak “tugas” dan mereka mengatur semua ini dengan pengaturan yang luar biasa.

Rancangan segienam dari petak-petak sarang lebah memungkinkan penyimpanan madu dalam jumlah terbanyak dengan bahan baku pembuatan sarang, yakni lilin, dalam jumlah paling sedikit. Lebah hanyalah serangga berukuran 1-2 cm dan ia melakukan perhitungan itu dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.

Pengaturan kelembapan dan pertukaran udara: Kelembapan sarang, yang membuat madu memiliki tingkat keawetan yang tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan keawetan dan gizinya. Begitu juga, suhu sarang haruslah 35 derajat celcius selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga pertukaran udara.

Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur pertukaran udara di dalam sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang yang baku, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah pengatur pertukaran udara yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang.

Perangkat pertukaran udara ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara.

Penataan kesehatan: Upaya lebah untuk menjaga mutu madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Di dalam sarang terdapat jaringan pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang mungkin menimbulkan berkembangnya bakteri. Tujuan utama penataan ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bertindak untuk mengusirnya dari sarang.
Kehidupan lebah di dalam sarang serta pembuatan madu oleh mereka sangatlah menakjubkan. Lebah melakukan banyak “pekerjaan” dan mereka berhasil melakukannya dengan baik melalui pengaturan (pengorganisasian) yang luar biasa.

Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan cara pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka menghasilkan suatu zat yang disebut “propolis” (yakni, getah lebah) untuk pembalsaman. Getah lebah ini dihasilkan dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada getah yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Getah lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, getah tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka.

Sampai di sini, berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran. Propolis mencegah bakteri apa pun hidup di dalamnya. Ini menjadikan propolis sebagai zat terbaik untuk pembalsaman. Bagaimana lebah mengetahui bahwa zat tersebutlah yang terbaik? Bagaimana lebah menghasilkan suatu zat, yang hanya bisa dibuat manusia dalam laboratorium dan menggunakan teknologi, serta dengan pemahaman ilmu kimia? Bagaimana mereka mengetahui bahwa serangga yang mati dapat menimbulkan tumbuhnya bakteri dan bahwa pembalsaman akan mencegah hal ini?

Sudah jelas lebah tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang ini, apalagi laboratorium. Lebah hanyalah seekor serangga yang panjangnya 1-2 cm dan ia melakukan ini semua dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.

barbie rod cought catfish

barbie rod cought catfish

NBC News and MSNBC

updated 11:49 a.m. ET Aug. 22, 2008

WILKES COUNTY, N.C. — A backyard angler has bagged the state’s record channel catfish using a 2½-foot hot pink Barbie Doll rod and reel.

David Hayes caught the record-breaking fish from a private pond while fishing early this month with his granddaughter, Alyssa, 3. The 21-pound, 1-ounce catfish measured 32 inches long — 2 inches longer than the Barbie Doll fishing pole.
 
“After catching two or three bluegill, Alyssa turns to me and says: ‘Papa, I’ve got to go to the bathroom. Hold my fishing rod,’” Hayes was quoted as saying in a news release from the state Wildlife Resources Commission.

“A few minutes later, the float went under, and I saw the water start boiling up — I knew right then that I had my hands full with that fishing rod.”

It took Hayes about 25 minutes to land the fish, which measured 22½ inches in girth. Hayes said that once he got it to the bank, he was pretty certain his channel cat would exceed the previous state record, an 18-pound, 5-ounce fish caught in August 2007.

The fish was weighed on certified scales at a nearby grocery store, and a fisheries biologist with the Wildlife Resources Commission certified that Hayes was right.

— WNCN, Raleigh, N.C.

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!