Feeds:
Posts
Comments

Archive for March, 2010

Indonesia

(Cinta Tanah Air)

Indonesiaku Tanah Airku

Hm…. kalimat itu sering kita lihat dimanapun buku, majalah, berita, dan terutama pada saat 17 Agustus tiba, tapi apakah kalimat itu tertanam dihati kita semua sekarang ini, karena saya merasakan hal itu di lingkungan sekitar, tidak ada lagi semangat gotong royong, hanya ada keegoisan, ingin selamat sendiri, untung sendiri, jadi heran sendiri melihatnya terutama membandingkan dengan pelajaran PPKN, Budi Pekerti, dan sebangsanya itu kalian namakan saja sendiri.

Kalau kita melihat kembali ke dahulu banyak kejadian hebat dimana seluruh Rakyat Indonesia bersatu padu demi Indonesia bukan atas nama mereka masing – masing atau nama kelompok tapi Ibu Pertiwi yang mereka cinta, mungkin tidak hanya saya saja yang merasakan tubuh terasa bergetar, merinding padahal hanya mendengar, menyaksikan dari TV, atau pari membaca buku mengenai sejarah dahulu Indonesia, tapi sekarang apa ??? melihat sengketa disana sini, para Pejabat saling memperebutkan posisi, merasa benar sendiri, mencari selamat sendiri, Apa itu masih pantas disebut “Cinta Tanah Air”, dan banyak hal – hal yang mereka lalukan mengatas namakan Indonesia.

Century, Teroris yang menghancurkan negerinya sendiri, Sengketa Lahan, Konflik disana sini, semua itu membuat darah bergejolak kencang serasa semua sudah tidak ada lagi Jiwa Indonesia didalamnya. Tidak mebuat perkataan ini untuk mengkritik orang lain tepai ini juga kritikan untuk diri sendiri, karena pribadi sendiri mempertanyakan masihkan didiri sendiri masih ada rasa ke Indonesiaan.

Indah melihat dahulu dimana – mana rasa kebersaan masih kental terasa, hijau disana sini karena pepohonan masih banyak, tanah masih banyak lapang, banyak anak kecil bermain dilapangan, nafas masih terasa panjang, malam yang terasa tenang, orang yang mengaji di kala menunggu Subuh menjelang, apakah ada diantara kita semua yang merasakan itu semua sekarang ini ???, yang ada hanyalah nafas terasa sesak, tidak ada lagi anak kecil bermain dilapangan, yang mereka tau hanya internet dan playstation, pepohonon yang jarang, malam yang ramai, derap kaki orang lalu lalang untuk tujuan mereka masing – masing.

Harapan sepertinya tinggal harapan tapi janga dikeranakan itu semua harapan hilang dari kita semua. Terislah berharap untuk “Ibu Pertiwi Indonesia Raya Tercinta”.

(Renungan untuk kita semua)

Read Full Post »